Pertumbuhan Ekonomi dan Penyatuan Zona Waktu

Penyatuan zona waktu adalah wacana baru yang sedang dirintis pemerintah untuk membenahi perekonomian negeri ini yang tidak kunjung menunjukkan perkembangan yang cukup memuaskan. Dengan adanya penyatuan zona waktu itu, Indonesia tidak lagi mengenal 3 zona waktu. Negara ini menggunakan satu zona waktu secara serentak. Pencetus ide ini juga meyakini bahwa terobosan baru ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi sampai 20%. Jika kita menyimak berita ekonomi di berbagai media massa, wacana ini cukup mendapat perhatian publik. Apakah penyatuan itu memang bisa membuat bangsa ini selangkah lebih maju?

Zona waktu yang disatukan bisa membuat bursa saham dibuka secara serentak di tiga zona waktu berbeda. Namun, penduduk yang tinggal di bagian Indonesia barat harus rela bangun lebih awal satu jam untuk memulai aktivitas. Sebaliknya, mereka yang tinggal di zona waktu WIT harus rela menunda aktivitasnya satu jam lebih lama. Kenyataannya, yang menjadi sorotan utama pemerintah dalam kebijakan ini hanyalah ekonomi makro (bursa saham). Dengan dibukanya bursa saham secara serentak, transaksi bisa dilakukan dengan lebih mudah karena investor tidak perlu menunggu berlama-lama lagi. Namun, kebijakan ini hanya menguntungkan sedikit orang. Sementara itu, kepentingan ratusan juta orang di Indonesia dikorbankan untuk kebijakan yang terkesan nyleneh ini. Berbagai berita ekonomi di media massa juga mengindikasikan ketidaksetujuan rakyat atas keputusan ini.

Indeks saham tidaklah menentukan kesejahteraan ratusan juta rakyat yang tinggal di republik ini. Seperti yang sudah lama kita ketahui, pilar ekonomi utama Indonesia adalah UKM (ekonomi rakyat). Penyatuan zona waktu hanya akan berpengaruh kepada ekonomi makro yang menggunakan indeks saham sebagai acuan utama. Sebenarnya, UKM lah yang mampu melepaskan bangsa ini dari belenggu kapitalisme yang menjual aset negara dengan harga yang sangat murah. Jika UKM mampu tumbuh pesat, kesejahteraan rakyat juga meningkat. Aset negara seharusnya dikuasai rakyat, bukannya pihak asing yang ingin mencari keuntungan besar dengan menjajah ekonomi bangsa lain.

Jika pemerintah ingin mempercepat pertumbuhan ekonomi, pilihan yang tepat adalah memajukan UKM. Waktu adalah uang. Prinsip ini benar adanya, tetapi penyatuan zona waktu bukanlah cara yang tepat untuk menghemat waktu.