Bisnis Produk atau Bisnis Jasa?

berita ekonomiBisnis memberikan peluang baru bagi setiap orang untuk mengais rupiah. Setiap orang mempunyai cara tersendiri dalam berbisnis. Metode dan strategi berbeda akan menghasilkan keuntungan yang berbeda juga. Seperti yang sudah kita ketahui, bisnis bisa mendatangkan keuntungan dan kerugian. Ada dua macam pilihan bisnis yang bisa Anda jalankan untuk mendapatkan uang dan keuntungan melimpah. Anda bisa membuat produk tertentu dan menawarkannya kepada calon konsumen. Anda juga bisa menawarkan jasa keuangan atau keahlian Anda yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Jika Anda sering memantau berita ekonomi di internet atau media lain, bisnis-bisnis baru mulai bermunculan dan semuanya menawarkan hal baru kepada konsumen.

Jika acuan utama Anda dalam berbisnis adalah produk, sudah pasti Anda membutuhkan bahan baku dan alat produksi untuk membuat produk tersebut. Bisnis ini paling banyak diminati oleh kalangan pengusaha. Anda bisa membuat produk Anda sendiri dengan cara tertentu dan strategi pemasaran yang menarik untuk menarik minat konsumen. Bisnis seperti ini memang bisa tumbuh cepat selama Anda bisa menemukan peluang pasar.

Jika bisnis sudah tumbuh pesat, Anda bisa merekrut karyawan baru. Tidak peduli seberapa banyak permintaan pasar terhadap produk Anda, produksi masih bisa berjalan selama Anda mempunyai tenaga kerja yang mencukupi untuk kegiatan produksi. Namun, bisnis seperti ini membutuhkan modal besar, dan risiko juga besar. Seperti yang bisa kita baca di berita ekonomi, harga terus melambung tinggi dan biaya produksi tidak bisa ditekan.

Bisnis dalam bidang jasa juga masih menarik bagi kalangan pebisnis. Tidak seperti bisnis produk, bisnis jasa hanya membutuhkan modal kecil dan risikonya juga relatif kecil. Jasa keuangan adalah salah satu contoh yang tepat. Anda bisa memasarkan jasa Anda di internet atau media lain untuk mendapatkan klien baru yang berminat terhadap keahlian Anda. Namun, bisnis ini juga mempunyai kekurangan tersendiri.

Bisnis tidak bisa berkembang pesat karena tenaga kerja harus mempunyai kemampuan khusus yang tidak mudah didapat. Selain itu, banyak sekali pelaku bisnis ini yang menjadi “single fighter” yang menjalankan dan membangun bisnisnya sendiri. Dengan kata lain, pelaku dalam bisnis ini bisa disebut pekerja lepas.